Berbagai negara di dunia mulai mengalami resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Tak pandang bulu, negara yang masuk ke jurang resesi tergolong ke dalam negara maju. Sebut saja Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan yang terbaru adalah Australia.
Bahkan Indonesia juga diprediksi akan memiliki nasib yang sama seperti negara-negara tersebut. Jika Indonesia benar masuk ke dalam jurang resesi, berarti ini adalah penurunan ekonomi tahunan terburuk pertama sejak dihantam krisis moneter 1998.
Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, apa sih resesi? Kok sampai bikin jagat raya heboh? Untuk lebih lengkapnya, yuk cari tahu tentang resesi dan dampaknya bagi suatu bangsa melalui ulasan berikut ini.
Pengertian resesi ekonomi
Secara teknikal, resesi sendiri adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang berlangsung selama dua kuartal berturut-turut. Resesi ekonomi memang tak bisa lepas dari perekonomian suatu negara karena erat kaitannya dengan siklus bisnis atau pergerakan ekspansi negara tersebut.
Menurut ekonom Julius Shiskin, ekonomi yang sehat berkembang dari waktu ke waktu sehingga dua perempat produksi yang menyusut menunjukkan adanya masalah besar mendasar yang serius. Definisi dari Shiskin inilah yang menjadi standar umum selama bertahun-tahun.
Penyebab suatu negara mengalami resesi ekonomi
Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika muncul beberapa indikator, seperti produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatknya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, ukuran pendapatan, dan manufaktur yang berkontraksi dalam jangka waktu yang lama.
Faktor yang menyebabkan resesi pun beragam. Dilansir Forbes, ada enam fenomena utama yang dapat menyebabkan suatu negara terjun bebas ke dalam jurang resesi, di antaranya:
Guncangan ekonomi yang tiba-tiba
Guncangan ekonomi yang muncul secara tiba-tiba dapat membuat kondisi finansial suatu negara terguncang. Nah, pandemi Covid-19 inilah yang menjadi salah satu contoh peristiwa yang dapat mematikan ekonomi di seluruh dunia tanpa adanya peringatan terlebih dahulu.
Utang yang berlebihan
Bila seorang pebisnis memiliki utang yang menggunung dan nggak bisa membayarnya, maka ia akan dihadapkan dengan kebangkrutan sebagai dampak terburuknya. Begitu pun dengan suatu negara yang memiliki utang berlebih akan menyebabkan terjadinya resesi ekonomi. Meningkatkan default hutang dan kebangkrutan memang dengan mudah membalikkan perekonomian.
Gelembung aset
Biasanya investor cenderung terlalu optimis ketika ekonomi sedang kuat. Mereka pun akan menggembungkan pasar saham. Namun, ketika gelembung tersebut meletus, panic selling dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi.
Terlalu banyak inflasi
Seperti yang kita tahu, inflasi adalah tren harga yang stabil dan naik dari waktu ke waktu. Inflasi memang bukan menjadi hal yang terburuk dalam perekonomian suatu negara, tapi inflasi yang berlebihan nyatanya dapat menyebabkan resesi.
Terlalu banyak deflasi
Negara yang mengalami deflasi terus menerus juga dapat menyebabkan resesi. Ketika deflasi sudah tak bisa lagi dikendalikan, orang dan bisnis pasti berhenti berbelanja. Hal ini pun akan merusak ekonomi negara.
Perubahan teknologi
Perkembangan teknologi memang dapat meningkatkan perekonomian negara dalam jangka panjang. Namun, nyatanya hal ini juga dapat menyebabkan resesi. Misalnya, saat revolusi industry membuat banyak profesi menjadi tak lagi berguna, hal ini dapat memicu resesi.
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi resesi ekonomi?
Sebagai bentuk persiapan, kita dituntut untuk bisa mengelola keuangan secara bijak. Menabung sudah pasti karena di saat kondisi yang nggak menentu ini, uang dinilai sebagai ‘raja’. Oleh karena itu, uang harus digunakan dengan sebaik-baiknya.
Selain menabung, hal lain yang perlu dipersiapkan antara lain, dana darurat, mengurangi pengeluaran yang nggak perlu, memangkas tagihan kartu kredit, dan usahakan untuk membangun bisnis sampingan.
Apa yang harus dilakukan saat resesi ekonomi?
Untuk bisa bertahan di tengah kondisi resesi, kita diharuskan untuk melakukan beberapa cara seperti di bawah ini:
- Melindungi sumber penghasilan
- Memiliki dana cadangan
- Menahan pembelanjaan besar, terutama yang bentuknya kredit
- Tetap belanja secara rutin
Dampak resesi ekonomi
Ada begitu banyak dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat bila negara benar-benar terjun ke dalam jurang resesi. Beberapa di antaranya adalah meningkatnya jumlah pengangguran, lalu turunnya daya beli masyarakat akibat banyaknya orang yang menganggur.
Resesi ekonomi juga akan memengaruhi instrumen investasi dan menyebabkan kurs dollar menjadi nggak stabil. Jika sudah begini, nilai rupiah akan melemah. Dampaknya, sektor ekspor-impor pun bakal terhambat.
Sekuat apa pun ekonomi suatu negara pasti memiliki titik lemah. Nah, ketika titik lemah ini terhantam, mau nggak mau dan siap nggak siap negara tersebut akan mengelami kelesuan dan kemerosotan (resesi ekonomi).